Ringkasan Atom Hidrogen
Atom
hydrogen terdiri dari satu electron dan
inti yang mengandung satu proton. Antara proton dan electron bekerja gaya
elektrostatik atau Coulomb (Fc).
Energi potensial system atom hydrogen
adalah :
Dalam
system atom hydrogen massa partikel diganti dengan massa tereduksi , sehingga persamaan Schrodinger atom
hydrogen . Pada system atom
hydrogen digunakan koordinat bola, sehingga persamaan Schrodinger atom hydrogen
menjadi
. Persamaan Schrodinger 3D atom hydrogen kemudian dipecah-pecah menjadi
fungsi gelombang yang hanya mengandung satu variabel saja, sehingga dihasilkan
tiga bentuk persamaan :
1.
2.
3.
Fungsi
gelombang untuk persamaan pertama adalah karena berharga dari 0 samapai 2 maka :
Dengan
menggunakan formula matematika, maka persamaan ini benar apabila, bilangan m ini disebut bilangan kuantum
magnetic, sehingga penyelesaian dari
persamaan Schrodinger atom hydrogen yang pertama akan menghasilkan
bilangan kuantum magnetic.
Bentuk
fungsi gelombang penyelesaian persamaan kedua adalah :
Fungsi gelombang ini ditentukan oleh dua dua
tetapan yaitu l dan m. tetapan m sudah diketahui sebagai bilangan kuantum
magnetic., sedangkan tetapan l disebut bilangan kuantum azimuth atau bilangan
kuantum momen sudut. Bentuk tetapan normalisasinya yaitu :
. persamaan normalisasi ini memberikan
informasi tentang batasan bilangan kuantum l dan m. Pembilang pada
persamaan tetapan normalisasi di atas mengandung suku factorial, . Karena bilangan factorial terkecil adalah
0!, dan telah diketahui bahwa m berharga 0, ±1, ±2 dan seterusnya, maka ℓ
mempunyai harga dari 0, 1, 2, 3 dst, dimana tidak dibolehkan /m/ > ℓ. Dengan
demikian harga terbesar dari m adalah ±ℓ .
/m/ ≤ ℓ
Energy
atom hydrogen akan muncul pada penyelesaian persamaan diferensial ketiga dari
pemecahan persamaan Schrodinger atom hydrogen. Bentuk fungsi gelombang
penyelesaian persamaan ketiga adalah . Fungsi gelombang radial () ditentukan oleh n dan
l. tetapan l merupakan penyelesaian persamaan kedua, sedangkan n disebut
bilangan kuantum utama. Tetapan normalisasi fungsi gelombang radial adalah persamaan ini memberikan informasi tentang
batasan bilangan kuantum n dan l. Pembilang pada tetapan normalisasi di
atas mengandung faktorial, (n - ℓ -1)!. Karena bilangan faktorial terkecil
adalah 0, maka harga ℓ terbesar yang dibolehkan adalah:
(n - ℓ -1) = 0
ℓ = n-1 batasan
umum kedua bilangan kuantum n dan ℓ adalah ℓ ≤ n-1. Karena harga terkecil dari
ℓ adalah 0 (nol), maka n mempunyai harga dari 1, 2, 3, dst.
Energy
atom hydrogen diperoleh dari penyelesaian persamaan ketiga atom hydrogen yang
harganya besarnya energy hanya ditentukan oleh
bilangan kuantum n, sehingga bilangan kuantum ini menentukan tingkat energy
utama atom, selain itu bilangan kuantum ini juga menentukan besarnya ukuran
orbital dan menentukan nomor kulit. Karena energi atom hidrogen dan atom
seperti hidrogen, yaitu spesi yang hanya mempunyai satu elektron hanya
ditentukan oleh bilangan kuantum utama, sedangkan setiap fungsi gelombang
penyelesaian atom hidrogen ditentukan oleh 3 set bilangan kuantum, yaitu n, ℓ,
dan m, maka kebanyakan tingkat energinya terdegenerasi. ψ(100) <
ψ(200) = ψ(210) = ψ(21-1) = ψ(21+1)
< ψ(300) < dst Pada
atom berelektron banyak, gaya yang bekerja tidak hanya gaya tarik elektrostatik
antara elektron dengan inti atom, tetapi juga terdapat gayatolak elektrostatik
antara elektron satu dengan elektron yang lain. Dengan demikian, Energi atom
berelektron banyak menjadi kurang terdegenerasi dibandingkan dengan energi atom
seperti hidrogen, dimana energi atom berelektron banyak ditentukan oleh tidak
hanya bilangan kuantum utama, melainkan ditentukan juga oleh bilangan kuantum
azimut. Urutan tingkat energi fungsi gelombang menjadi : ψ(100) < ψ(200) < ψ(210) = ψ(21-1) = ψ(21+1) < ψ(300) < dst.
Partikel (elektron) atom hidrogen
bergerak mengelilingi inti atom sehingga elektron mempunyai momentum sudut.
Momentum sudut orbital dapat diperoleh dengan mengerjakan operator kuadrat
momentuk sudut terhadap fungsi gelombang penyelesaian atom hydrogen:
Ĺ2 Ψ(r,θ,φ) = ℓ(ℓ+1)ħ2 Ψ(r,θ,φ). Persamaan ini menunjukkan bahwa fungsi gelombang
penyelesaian atom hidrogen adalah fungsi eigen terhadap operator kuadrat
momentum sudut dengan nilai eigen adalah ℓ(ℓ+1)ħ2.
Nilai eigen ini adalah besaran kuadrat momentum sudut orbital atom hidrogen.
Dengan demikian, momentum sudut orbital atom hidrogen adalah terkuantisasi yang
besarnya adalah [ℓ(ℓ+1)]1/2
ħ. Besarnya momentum
sudut orbital hanya ditentukan oleh bilangan kuantum azimut, disamping
menentukan besarnya momentum sudut orbital, bilangan kuantum azimut juga
menentuka jenis orbital sekaligus bentuk orbital. Dalam kaitan dengan energi
orbital atom berelektron banyak, bilangan kuantum azimut menentukan tingkat
energi tambahan yang disebut dengan sub kulit.
Untuk
kepentingan menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan sifat atom,
disamping diperlukan pengetahuan tentang besarnya momentum sudut orbital tetapi
juga perlu diketahui bagaimana arah-arah dari momentum sudut tersebut.
Berhubungan dengan keperluan ini, maka dikenalkan operator momentum sudut arah
z, yaitu operator yang digunakan untuk menentukan besarnya momentum sudut pada
arah z (suatu arah yang ditentukan secara bebas), Ĺz, yang bentuknya Ĺz =
-iħ ∂/∂φ. Pengerjaan fungsi gelombang atom hidrogen terhadap operator Ĺz menghasilkan suatu fungsi eigen dengan penyelesaian : Ĺz Ψ(r,θ,φ)
= mħΨ(r,θ,φ). Dengan demikian, besarnya momentum sudut arah z adalah
terkuantisasi yang ditentukan oleh bilangan kuantum m. Apabila tidak ada faktor
pengarah dari luar, dalam atom sebenarnya tidak ada arah z. Arah z baru akan
ada apabila ada gaya luar seperti medan magnet yang akan memberikan arah z
sesuai dengan arah medan magnet. Oleh sebab itu, bilangan kuantum m disebut
dengan bilangan kuantum magnetik yang menyatakan arah momentum sudut orbital.
Bilangan kuantum magnetik juga sekaligus memberikan orientasi atau arah dari
orbital.
Perkembangan
lebih maju tentang pengamatan spektrum atom menunjukkan bahwa garis spektrum
yang semula dianggap tunggal, di dalam medan magnet yang tinggi, ternyata
terdiri dari dua garis yang sangat berdekatan satu sama lain. Hasil percobaan
menggunakan bubuk perak menunjukkan bahwa elektron mempunyai dua arah putar
spin. Kedua harga arah spin ini dinotasikaan dengan ms = ½ dan ms = - ½ yang
masing-masing bermakna arah putar searah jarum jam dan berlawanan dengan arah
putar jarum jam. Jawaban mekanika kuantum tentang persoalan spin elektron baru
dikemukakan kemudian (1928), yaitu dengan memasukkan faktor relativitas ke
dalam persamaan schrodinger atom hidrogen. Penyelesaian dari mekanika kuantum
relativistik menghasilkan fungsi gelombang yang disamping ditentukan oleh
bilangan kuantum n, ℓ, dan m, juga ditentukan oleh bilangan kuantum spin, s,
yang berharga ½.. Momentum sudut spin dan momentum sudut spin arah sumbu z
dapat ditentukan dengan cara yang mirip dengan momentum sudut orbital dan
momentum sudut orbital arah z, yaitu dengan mengerjakan fungsi gelombang
terhadap operator momentum sudut spin dan operator momentum sudut spin arah z.
Ŝ Ψn,ℓ,m,s(r,θ,φ) = [s(s+1)]1/2 ħ Ψn,ℓ,m,s(r,θ,φ), dimana s = ½
Ŝz Ψn,ℓ,m,s(r,θ,φ) = ms ħ Ψn,ℓ,m,s(r,θ,φ), dimana ms = - ½ dan + ½
No comments:
Post a Comment