SITUS UNTUK WEBSITE INI BERALIH KE WWW.LYNDIRA.COM

WWW.LYNDIRA.COM
Share:

Visvitalis Rumahku



 Tempat ku dididik, tempatku menimba ilmu, tempat dimana aku ditempa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, yang mengajarkan ku apa arti dari kebersamaan, yang memberiku banyak pelajaran, dan menuntun ku untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Semoga bisa menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

#Adi Rahman                        
Share:

Descriptive Text (Kerobokan Beach)






Descriptive Text
(Kerobokan Beach)

            Kerobokan beach is one of the beautiful place in the area of Northern Bali. This place is one of the beautiful tourist visits that is located in Kerobokan Village, Sawan Subdistrict, Buleleng Regency. The distance is approximately 7 kilometers from the Singaraja city center. This beach is located east of Penarukan Beach , and close to tourist sites in the Sangsit Pura Beji Village. To enter the area of the beach you have to pay only a fee of parking area Rp.1000 for the motorcycle, and Rp. 2000 for cars. The access road leading to the beach is quite good, that allowing you to drive a car or motorcycle with easy. Boredom during the trip will not be felt, because your eyes will be pampered with a stretch of rice fields along the road from the highway. So, if you come to North Bali, you have to visit this beach
Share:

Makalah Pengajaran Menulis sebagai Stratengi Pembelajaran



Strategi Pengajaran Menulis

Pendahuluan
Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi sebagian orang. Bahkan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diakui oleh umum. Pada era globalisasi dan perkembangan IPTEK yang semakin pesat kegiatan menulis mulai tidak disukai oleh siswa maupun guru. Dari survei yang pernah dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia (Suparno, 2008), aspek pelajaran bahasa yang paling tidak disukai guru dan siswa adalah menulis.
Ada beberapa penyebab seseorang tidak suka menulis, di antaranya (1) karena tidak tahu untuk apa ia menulis, (2) merasa tidak berbakat dalam menulis, (3) tidak tahu cara menulis. Ketidaksukaan seseorang dalam menulis tidak terlepas dari pengaruh lingkungan keluarga, masyarakat, dan pengalaman pembelajaran menulis di sekolah yang kurang memberi motivasi dan tidak menarik.
Menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek yang diekspresikan secara tertulis. Menurut Slamet (2008) menulis adalah kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Berpegang pada kegiatan menulis yang mengharuskan siswa untuk memiliki kemampuan yang bersifat kompleks maka sangat diperlukan suatu strategi atau cara-cara yang dapat menggiring siswa untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan kepada siswa agar mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan menulis adalah strategi pengajaran menulis. Dalam menerapkan pengajaran menulis, seorang guru harus mampu mendorong siswanya untuk memahami, mengingat, menjelajahi, dan memperluas sesuatu yang dipelajari agar menulis dapat menjadi sebuah sarana untuk membantu dan memperbaiki proses belajar siswa. Terkait hal tersebut paper ini akan membahas mengenai pengertian strategi pengajaran menulis, karakteristik pengajaran menulis, langkah-langkah pengajaran menulis, kelebihan dan kelemahan pengajaran menulis, dan aplikasi pengajaran menulis dalam pembelajaran kimia.

 
Pembahasan
Pengertian Strategi Pengajaran Menulis
Strategi pengajaran menulis berasal dari tiga kata antara lain: strategi, pengajaran, dan menulis. Untuk mengetahui pengertian strategi pengajaran menulis dapat ditinjau dari pengertian masing-masing kata tersebut.
Strategi merupakan usaha untuk memberdayakan logistik yang dimiliki. Strategi ini identik dengan perang. Biasanya tentara di setiap negara membuat strategi perang yang berbeda-beda sesuai dengan titik lemah musuh ataupun sesuai dengan keadaan tentaranya sendiri. Logistik mengacu pada alat-alat maupun bahan-bahan atau sesuatu yang ada yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung strategi. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007). Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran tertentu.
            Pengajaran merupakan upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang didapat untuk meningkatkan keterampilan, bakat, dan potensi yang dimiliki seseorang untuk menghadapi kemajuan zaman dan sebagai bekal seseorang bersaing di dalam kehidupan. Menurut Majid (2005), pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
            Secara umum,  menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menurut Lindeman (1989), menulis merupakan proses kompleks yang menuntut seseorang untuk menganalisis, mengatur dan mengartikulasi, berpikir logika dan tuntas, serta diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai suatu permasalahan atau subjek yang nantinya dituangkan dalam bentuk tulisan
Dari pemaparan di atas,  dapat dijelaskan bahwa strategi pengajaran menulis adalah usaha yang dilakukan seorang guru dalam mempersiapkan dan mengorganisasi pengalaman belajar siswa, dengan menggunakan menulis sebagai bagian terpenting dalam proses belajar. 
Karakteristik Pengajaran Menulis
Menulis sebagai strategi pengajaran memiliki karakteristik yaitu memandang menulis sebagai sebuah proses dan produk. Sebagai sebuah proses, menulis merupakan proses berpikir, yang mana dalam kegiatan menulis diawali dengan memikirkan ide-ide yang relevan untuk ditulis, menghubungkan ide-ide tersebut untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang kohesif dan koheren. Sebagai sebuah produk, menulis merupakan penuangan gagasan dan pikiran kedalam bentuk lambang-lambang grafik yang bermakna. Singkatnya, menulis sebagai sebuah produk adalah kegiatan merekonstruksi pengetahuan ataupun pemahaman penulis yang diwujudkan dalam bentuk tulisan.
Dalam melakukan kegiatan menulis setidaknya terdapat tiga komponen yang harus diperhatikan oleh siswa, yaitu: (1) penguasaan bahasa tulis, yang akan berfungsi sebagai media tulisan; (2) penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis; dan (3) penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.
Beberapa bentuk tulisan meliputi :
a.    Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan.
b.      Deskripsi
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata mengenai suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, dapat ‘melihat’ apa yang dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yang didengarnya, ‘merasakan’ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada ‘kesimpulan’ yang sama dengannnya melalui membaca tulisan yang dibuat penulis. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil dari observasi melalui panca indra, yang disampaikan dengan kata-kata.
c.    Narasi
Narasi merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik.


d.   Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah memengaruhi orang lain lewat bahasa tulis.
e.    Perbandingan dan Kontras
Perbandingan dan kontras adalah karangan yang berisi mengenai pendeskripsian mengenai persamaan dan perbedaan tentang sesuatu hal.
f.     Sebab dan Akibat
Sebab dan akibat adalah karangan yang berisi pemaparan mengenai mengapa sesuatu itu dapat terjadi dan bagaimana dampak atau akibat dari sesuatu tersebut
Langkah-langkah Pengajaran Menulis
Dalam menerapkan pengajaran menulis, terdapat tiga hal yang dapat digunakan sebagai acuan guru dan siswa dalam mengimplementasikan pengajaran menulis meliputi:
1.      Pencatatan
Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan untuk membuat catatan mengenai materi pembelajaran, baik di bawah bimbingan guru langsung atau atas kesadaran siswa sendiri untuk menulis apa yang mereka anggap penting. Misalnya, siswa membuat catatan kecil pada saat guru menjelaskan. Kebanyakan siswa malas dan jarang mencatat ketika proses pembelajaran berlangsung. Padahal membuat catatan saat proses pembelajaran di kelas sangat diperlukan agar siswa dapat mengingat dan mengembangkan kembali apa yang telah dibahas pada pembelajaran di kelas bersama guru.
Ketika siswa tidak membuat catatan saat proses pembelajaran berlangsung, maka guru harus mempunyai cara agar siswanya mau mencatat. Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat menyediakan waktu kepada siswa untuk mencatat. Dengan demikian siswa akan terpaksa untuk mencatat. Jika hal ini dilakukan terus-menerus maka siswa akan terbiasa mencatat saat proses pembelajaran walaupun tidak diperintahkan oleh guru. Selain sebagai fasilitator, guru juga berperan sebagai motivator. Guru harus mampu mendorong siswa untuk menulis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meminta siswa menulis tentang berbagai hal menarik yang siswa temukan, mendorong siswa untuk meninjau kembali tulisan yang dibuatnya, meyakinkan siswa bahwa kualitas tulisan ditentukan oleh seberapa baik penulis itu memahami tulisannya sendiri, dan sebagai seorang guru, guru harus menghargai hasil tulisan siswa baik berupa tulisan pendek maupun panjang.
Membuat catatan saat proses pembelajaran berlangsung tidak hanya sebatas menyalin apa yang dituliskan guru di papan tulis, tetapi siswa harus mampu membangun pemahamannya lewat tulisan yang dibuat. Dalam hal ini guru diharapkan dapat melibatkan siswa untuk membuat koneksi atau menghubungkan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru yang diberikan sehingga proses pembelajaran yang terjadi akan bermakna bagi siswa.
2.      Konsolidasi dan Revisi
Konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai perbuatan yang memperteguh atau memperkuat. Jadi dalam menulis, siswa perlu melakukan hal-hal yang dapat memperkuat pemahamannya mengenai suatu konsep atau ide-ide yang terdapat pada tulisannya. Guru dapat memfasilitasi siswa dalam memperkuat pemahaman mengenai suatu konsep yang diajarkan. 
Guru dapat melakukan konsolidasi pemahaman siswa mengenai suatu konsep dengan cara mengadakan sebuah sesi diskusi ataupun sesi tanya jawab. Siswa dapat menanyakan konsep yang belum dipahami kepada guru. Guru nantinya menjelaskan konsep yang ditanyakan siswa sampai siswa mengerti dengan konsep tersebut. Guru juga dapat mengonsolidasi pemahaman siswa mengenai suatu konsep dengan cara memberikan pelatihan. Jika hasil pelatihan yang diberikan baik dan sesuai dengan yang diinginkan, maka guru dapat memperkuat atau memberikan umpan balik terhadap hasil pelatihan yang sudah sesuai tujuan yang diharapkan.  Sedangkan jika hasil pelatihan tidak baik atau tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam hal ini guru dapat merevisi hasil pelatihan siswa dan merevisi pemahaman siswa tentang suatu konsep agar pelaksanaan pelatihan selanjutnya dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
            Revisi dalam KBBI diartikan sebagai peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Dalam menerapkan strategi pengajaran menulis, guru harus melakukan peninjauan kembali terhadap pemahaman siswa mengenai suatu konsep yang telah dijelaskan. Agar nantinya siswa tidak hanya sekadar menulis dan menghafal sesuatu yang kemungkinan salah konsep. Dalam menulis siswa dituntut memahami dan memaknai isi dari tulisannya. Ketika siswa sudah memahami dan memaknai isi tulisannya maka siswa akan mudah untuk mengomunikasikan pemahamannya baik secara lisan maupun tulisan. Peran guru dalam tahap revisi ini adalah guru dapat melakukan peninjauan ataupun pemeriksaan kembali terkait pemahaman siswa mengenai suatu konsep agar nantinya terjadi perbaikan pemahaman oleh siswa.
Untuk membuat siswa belajar melalui menulis, guru harus melatih siswa secara bertahap dalam membuat tulisan. Hal tersebut dapat dimulai dari meminta siswa untuk melengkapi suatu kalimat. Selanjutnya siswa diminta untuk membuat suatu paragraf. Hasil dari tulisan siswa dapat dikonsolidasi dan direvisi oleh guru maupun siswa itu sendiri. Dengan adanya konsolidasi dan revisi diharapkan siswa memiliki pemahaman yang benar mengenai suatu konsep dan dapat menuangkan pemahamannya tersebut dalam gaya tulisannya sendiri.
3.      Menulis Jurnal
Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran yang telah diajarkan, guru dapat menugaskan siswa untuk membuat jurnal. Dalam KBBI, jurnal merupakan buku catatan harian. Jurnal dapat memiliki bentuk dan tujuan yang berbeda. Jurnal yang dimaksud dalam langkah-langkah penerapan strategi pengajaran menulis adalah jurnal belajar. Secara umum jurnal belajar merupakan wadah yang memuat hasil refleksi dalam bidang pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik. Fungsi jurnal belajar adalah untuk membantu peserta didik dalam memahami suatu pelajaran, menghubungkan pelajaran yang didapat sebelumnya dengan pelajaran yang baru didapat dan menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal membantu siswa dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka tentang proses belajar yang dialami dan dapat membantu siswa dalam mengambil kendali dari proses belajar tersebut.
Manfaat menulis jurnal yaitu
-                 Meningkatkan kepercayaan diri siswa
-                 Meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran
-                 Mendorong siswa untuk menjadi pelajar mandiri
-                 Pertumbuhan dokumentasi siswa
Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, jurnal bermanfaat sebagai sarana refleksi dalam hal membantu peserta didik untuk memeriksa apa yang mereka ketahui, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka lakukan, dan mengapa mereka melakukannya.
Terdapat beberapa jenis pedoman dalam pembuatan jurnal yaitu
3.1  Jurnal pribadi, dalam jurnal ini siswa dapat menulis apapun yang ia inginkan secara teratur. Jurnal pribadi yang bisa disebut diary dapat menjadi cara yang berguna untuk mengenalkan siswa dalam menulis jurnal.
3.2  Jurnal percakapan, dalam jurnal ini guru dapat menulis respon terhadap apa yang siswa kemukakan dalam percakapan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini mungkin membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk menuliskan respon siswa saat pembelajaran di kelas. Namun dengan adanya situs internet, guru dapat memanfaatkan situs tersebut untuk menangani kasus di atas. Misalnya, membuat jurnal belajar online yang dapat ditanggapi baik oleh siswa, guru, maupun masyarakat, dan tidak akan memakan banyak waktu. Namun tetap bisa berbagi pengetahuan melalui tulisan.  
3.3  Catatan pelajaran, mencatat sangat penting dilakukan oleh siswa. Siswa menulis/mencatat tentang apa yang mereka lakukan di dalam kelas. Mencatat dalam setiap pertemuan pembelajaran akan memudahkan siswa untuk memahami pelajaran tersebut. Guru harus selalu membimbing siswa dan menanggapi catatan yang sudah dibuat siswa secara teratur. Agar siswa lebih termotivasi untuk mencatat.
3.4  Catatan membaca, siswa dapat mencatat apa yang telah mereka baca dan menganalisis teks/cerita/bacaan tersebut.
3.5  Catatan penulis, siswa merekam apa yang mereka amati dan rasakan (tentang apa yang mereka minati). Selain itu siswa juga bisa membuat kliping dari koran, majalah atau internet untuk memberikan stimulus agar meningkatkan minat siswa untuk menulis. Dengan latihan, siswa akan dapat fokus pada hal-hal yang relevan dengan studi mereka.
4.      Penilaian
Penilaian merupakan suatu tahapan atau langkah yang harus ada dalam proses  pembelajaran. Penilaian berfungsi untuk mengevaluasi sejauh mana ketercapaian suatu proses pembelajaran. Penilaian dapat berupa penilaian hasil belajar siswa dan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam strategi pengajaran menulis, penilaian hasi belajar dapat dilaksanakan pada akhir bab pembahasan materi. Cara menilai ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan teks berupa soal yang harus dijawab oleh siswa secara individu. Selain itu, dalam penerapan strategi pengajaran menulis guru dapat menilai hasil tulisan siswa yang berupa jurnal belajar, misalnya portofolio belajar. Hasil penilaian dari penggunaan teks berupa soal dan portofolio belajar dapat diakumulasikan untuk mendapatkan nilai siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Pengajaran Menulis
Kelebihan penerapan strategi pengajaran menulis antara lain:
1.    Dengan perkembangan IPTEK semakin pesat, siswa akan lebih dimudahkan dalam menulis. Tulisan yang dihasilkan dari pemahaman siswa mengenai suatu konsep yang dimiliki, dapat lebih mudah dipublikasikan kepada khalayak umum. Misalnya tulisan tersebut diunggah ke blogspot yang ada di internet. Sehingga tulisan tersebut akan lebih mudah diakses oleh publik. Hal ini akan memberikan kepuasaan dan kebanggaan tersendiri kepada siswa karena tulisannya dapat dibaca oleh khalayak umum.
2.    Latihan menulis yang banyak akan memengaruhi perkembangan pemahaman siswa terhadap suatu konsep.
3.    Menulis akan menghasilkan tulisan yang berisi sebuah rekaman mengenai pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Rekaman ini nantinya dapat digunakan oleh siswa dalam membantu ia belajar lebih banyak.
4.    Dengan menulis siswa dapat mengekspresikan ide-ide yang mereka miliki melalui sebuah tulisan yang nantinya dapat dimengerti oleh pembaca.
5.    Menulis dapat melatih otak siswa untuk berpikir kompleks, kritis, dan kreatif mengenai suatu hal, serta melatih siswa untuk mengontruksi pengetahuannya agar lebih bermakna.
6.    Menulis dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa yaitu bahasa tulisan.
Kekurangan dari penerapan strategi pengajaran menulis antara lain:
1.    Perkembangan IPTEK yang semakin pesat, menyebabkan siswa malas dalam menulis. Ketika ditugaskan untuk menulis siswa cenderung memanfaatkan teknologi yang ada secara negatif. Misalnya, siswa hanya copy and paste tulisan yang ada di internet tanpa melakukan revisi terlebih dahulu.
2.    Ketika ditugaskan mencatat, siswa sering menjiplak catatan temannya. Hal ini akan menyebabkan siswa  mengalami pembelajaran yang tidak bermakna.
3.    Guru sulit mengontrol siswa ketika siswa diberikan pekerjaan rumah untuk membuat tulisan mengenai pemahaman siswa terhadap suatu konsep.
Aplikasi Pengajaran Menulis dalam Pembelajaran Kimia
A.    Materi Pelajaran
1.   Konsep reaksi oksidasi reduksi
2.   Bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
B.     Tujuan Pembelajaran
1.    Menganalisis konsep reaksi oksidasi-reduksi
2.   Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
C.     Strategi Pengajaran Menulis
D.    Pendekatan Pembelajaran : Induktif


E.     Media, Alat dan Sumber Belajar
1.      Media/alat Pembelajaran
Video Pembelajaran, LKS
2.      Sumber Belajar
-        Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA kelas X. Surakarta: Erlangga.
-       Suparmin. 2013. Kimia (Peminatan IPA) untuk SMA dan MA kelas X. Surakarta: Mediatama
F.      Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa

Pendahuluan

·    Mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran (berdoa dan mengecek kehadiran siswa).
·    Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa terkait materi yang sudah dipelajari.
·    Menyampaikan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
·   Siswa berdoa.




·    Siswa menjawab pertanyaan guru dengan aktif.

·    Mencermati apa yang disampaikan oleh guru.

Kegiatan Inti
Pencatatan
·         Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok beranggotakan 3-4 orang.
·         Guru meminta siswa untuk mengamati video pembelajaran yang akan ditayangkan dan mencatat hal yang sekiranya dianggap penting oleh siswa.
·         Guru juga menginformasikan bahwa setelah penayangan video setiap kelompok harus membuat tulisan yang berupa paragraf eksposisi terkait video yang ditayangkan. Tulisan minimal terdiri dari 10 kalimat. 
·         Guru menayangkan video terkait konsep reaksi oksidasi-reduksi seperti: ciri-ciri perubahan kimia (reaksi kimia),  misalnya buah (apel, kentang atau pisang) yang dibelah dan dibiarkan di udara terbuka serta mengamati karat besi untuk menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi.
·       Siswa membentuk kelompok.



·       Siswa mendengarkan arahan guru.
















·       Siswa mengamati video yang ditayangkan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.



Konsolidasi dan Revisi

·      Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti terkait video yang ditayangkan.
·      Guru mempersilahkan setiap kelompok siswa untuk membuat tulisan.
·      Guru meminta kelompok siswa untuk  mempresentasikan tulisannya.
·      Guru menyediakan sesi diskusi kepada kelompok  .

·      Guru melakukan umpan balik baik berupa penguatan maupun perbaikan terhadap isi tulisan dan sistematika penulisan.
·      Guru juga menjelaskan tentang materi yang diajarkan yaitu konsep reaksi oksidasi – reduksi dan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
·      Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti.
·      Guru menjawab pertanyaan siswa.


·      Siswa bertanya





·      Setiap kelompok siswa membuat tulisan.

·      Kelompok siswa presentasi.


·      Kelompok siswa berdiskusi terkait topik yang dipresentasikan oleh kelompok lain.
·      Kelompok siswa mendengarkan dan mencatat umpan balik yang diberikan guru.


·      Siswa mencermati penjelasan guru.





·      Siswa bertanya.



·      Siswa mendengarkan jawaban guru.

Menulis Jurnal

·       Guru meminta kelompok siswa membuat kembali tulisan yang telah diberikan umpan balik oleh guru
·       Guru meminta setiap kelompok mengumpulkan tulisannya.
·       Guru juga memberikan LKS kepada siswa dan meminta setiap siswa menjawab LKS (Lembar Kerja Siswa) tersebut. Dalam LKS terkandung beberapa pertanyaan yang bertujuan agar siswa dapat  menganalisis unsur yang mengalami oksidasi dan unsur yang mengalami reduksi, menuliskan persamaan reaksi oksidasi reduksi, menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
·       Guru meminta siswa mengumpulkan tugas menjawab LKS.
·       Guru dapat menugaskan kepada setiap siswa untuk menulis rangkuman hasil pembelajaran dengan topik  konsep reaksi oksidasi-reduksi dan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
di buku catatan mereka.
·         Kelompok siswa melakukan yang diminta oleh guru.



·         Kelompok siswa mengumpulkan tulisan.


·         Siswa menjawab LKS.

















·         Siswa mengumpulkan tugas.
·         Siswa mengerjakan tugas tersebut.
Penilaian

·     Penilaian hasil belajar tidak dilaksanakan setiap kali pertemuan, guru memberikan teks yang berisi soal-soal terkait materi, teks ini serupa dengan ulangan yang dilakukan setiap akhir bab pembahasan.
·      Guru dapat menilai tulisan siswa yang dicatat dalam buku catatannya sebagai nilai tugas..
·        Siswa mengikuti ulangan







·         Siswa mengumpulkan buku catatan


Penutup

·         Guru melakukan  refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
·         Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas latihan
·         Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
·         Mencermati apa yang disampaikan oleh guru


·         Mencermati apa yang disampaikan oleh guru


·         Mencermati apa yang disampaikan oleh guru








Penutup
Ringkasan
Strategi pengajaran menulis merupakan upaya guru dalam mengorganisasi pengalaman belajar siswa menggunakan menulis sebagai bagian terpenting dari proses belajar.  Dalam menerapkan pengajaran menulis, seorang guru harus mampu mendorong siswanya untuk memahami, mengingat, menjelajahi, dan memperluas sesuatu yang dipelajari agar menulis dapat menjadi sebuah sarana untuk membantu dan memperbaiki proses belajar siswa. Adapun langakah-langkah pengajaran menulis yaitu pencatatan, konsolidasi dan revisi, menulis jurnal, dan penilaian.
Kelebihan dari strategi pengajaran menulis salah satunya adalah dapat melatih otak siswa dalam berpikir kompleks, kritis, dan kreatif.  Sedangkan kekurangan dari strategi pengajaran menulis yaitu banyaknya siswa yang masih malas dalam menulis sehingga mereka sering menjiplak tulisan teman ataupun tulisan dari sumber lain. Strategi pengajaran menulis salah satunya dapat diterapkan pada pengajaran kimia SMA yaitu dalam membahas konsep reaksi oksidasi - reduksi, bilangan atom dalam molekul atau ion.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Arti kata-Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia dalam http://kbbi.web.id. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015

Erna. 2011. Teknik Pengajaran Menulis. Tersedia dalam http://duniayeniernawati.blogspot.co.id/2011/05/teknik-pengajaran-menulis_18.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015

Herniti. 2012. Analisis Materi dan Strategi Pembelajaran Kemampuan Menulis. Tersedia dalam http://eningherniti.blogspot.co.id/2012/01/analisis-materi.html. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2015

Killen, Roy. 2007. Effective Teaching Strategy (4th Ed). Australia: Cengage

Majid. 2014. Konsep dan Teori Pengajaran.  Tersedia dalam http://bhoeks-dou-mbozo.blogspot.co.id/2014/05/berbagai-konsep-dan-teori-dalam_11.html?m=1. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2015

Sanjaya. 2012. Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli. Tersedia dalam http://mtk2012unindra.blogspot.co.id/2012/10/definisi-strategi-pembelajaran-menurut.html?m=1. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015

Slamet. 2014. Pengertian Menulis Menurut Para Ahli. Tersedia dalam http://kiatmenjadipenulissukses.blogspot.co.id/2014/06/07-pengertian-menulis-menurut-para-ahli.html?m=1. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015

Suparno. 2014. Pembelajaran Menulis dengan Strategi Pemodelan. Tersedia dalam http://kamsahsyahdan.wordpress.com/2010/12/10/Pembelajaran-menulis-dengan-strategi-pemodelan. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015






Share:

Popular Posts

Recent Posts

Total Pengunjung

Tentang Saya

My Photo
Hi, My name's Adi Rahman, Nice to meet you..